Selasa, 29 November 2011

Ketika Kreativitas "Mentok"

Sebagai pelaku industri kreatif, tentunya kreativitas adalah salah satu modal penting bagi freelancer. Mulai dari kreativitas mencari ide yang out of the box sampai dengan menyiasati deadline, iya nggak?
Begitu pentingnya kreativitas sampai-sampai mungkin juga ia menjadi ketakutan terbesar kita semua. Buat freelance writer, gimana kalau ide bikin tulisannya mentok? Buat freelance designer, gimana kalau ide bikin desainnya habis? Buat freelance …, gimana kalau …? Refresh
Pertama-tama, mari kita belajar membedakan antara jenuh dan mentok. Kenyataannya, apa yang sering kita sebut mentok itu sebenarnya cuma jenuh, lho. Ibarat sedang browsing di web lalu koneksi internet yang butut membuat loading page jalan di tempat, yang harus kita lakukan cukuplah sebatas menekan tombol F5: refresh.

Begitu juga dengan pekerjaan kita masing-masing. Ketika merasa jenuh, bukan berarti kita nggak bisa menyelesaikannya. Mungkin itu saatnya kita untuk bilang ‘stop’ ke diri sendiri, enyah sebentar dari meja kerja untuk beberapa saat (refresh), lalu kembali berkutat dengan pekerjaan. Nggak perlu lama-lama, nggak perlu repot; minum secangkir teh/kopi sambil ngobrol lima menitan pun cukup.

Different Angle

Semakin sering kita menjumpai sesuatu, biasanya sesuatu itu semakin taken for granted bagi kita. Contohnya, katakanlah setiap pagi kita melewati Jl. Katamso dalam perjalanan menuju kantor/studio untuk bekerja. Setiap pagi itu, kita selalu naik motor dari arah utara ke selatan. Sehari, seminggu, setahun… pasti semuanya kelihatan biasa saja. Lampu merah yang sama, lubang-lubang di tengah jalan yang kita sudah hapal letaknya, dsb. Tapi, ceritanya akan berbeda ketika suatu hari kita menelusuri Jl. Katamso itu dengan berjalan kaki, dengan rute dari selatan ke utara. ‘Lho, ternyata ada yang jual DVD di sini’, ‘Wah, kok lahan kosong yang penuh tanaman ini sebelumnya gak kelihatan, ya?’, ‘Ooh, warung yang pernah masuk acara wisata kuliner di TV itu letaknya di sini, toh’.

Ketika kita melihat sesuatu dari sudut yang sedikit berbeda dari rutinitas harian, hal-hal yang sebelumnya terabaikan akan tampak di depan mata. Padahal, bisa saja apa yang kita biasa abaikan itu sebenarnya vital. Begitu juga dengan pekerjaan kita, kalau biasanya kita mengerjakan segala sesuatu dari A ke Z, cobalah sesekali mengubah urutannya menjadi Z ke A. Atau dari tengah, baru ke awal, lalu akhir. Agak merepotkan, tapi sesekali bekerja dengan different angle akan sarat dengan kejutan kecil tak terduga yang bisa jadi menyenangkan.
Places

Hmm, secara saat ini komunikasi sudah makin mobile dan teknologi makin portable, apa yang salah dengan bekerja di kamar tidur, kafe, taman, atau halaman masjid sekalipun? 

# re-post from RF

2 komentar:

 

Copyright © 2011. Design and Modified by: sabana | mari membaca